Investasi Arsitektur


I.                    Ruang Lingkup Investasi Arsiktektur
Kata arsitektur (architecture) berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Arsitektur dapat pula diartikan sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung keindahan. Aksitektur juga didefinisikan sebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam mengubah ruang dan lingkungan binaan sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia.
Pada skala makro, arsitektur berkaitan dengan perencanaan tata kota. Perencanaan pertamanan, desain kota, hingga perencanaan transportasi. Dalam skala mikro, pekerjaan arsitektur dimulai dari perencanaan desain interior ruangan, desain bangunan, desain eksterior dan taman.
Arsitek adalah sebutan bagi orang yang ahli dan mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju terwujudnya tata ruang dan tata massa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi arsitektur atau yang setara, mempunyai kompetensi yang diakui oleh Ikatan Arsitektur Indonesia, serta melakukan praktik profesi arsitek.
Cakupan kerja yang dapat dilakukan oleh arsitek meliputi perancangan dan desain, pengawasan, konsultasi, serta manajemen proyek.
Industri yang terkait dengan industry arsitektur meliputi :
1.       Kontraktor atau pemborong, yaitu perusahaan yang berperan mewujudkan hasil desain arsitektur menjadi bangunan yang berwujud nyata.
2.       Pengembang atau developer, yaitu perusahaan yang mengembangkan sebuah kawasan perumahan terpadu yang kemudian dijual kepada konsumen akhir.
3.       Perusahaan rekayasa teknik, yaitu perusahaan penyedia jasa perancangan kegiatan yang berhubungan dengan bangunan seperti rekayasa listrik dan elektronika, rekayasa struktur bangunan, rekayasa hidrolika, dan sejenisnya.
4.       Surveyor geologi dan pertahanan, yaitu perusahaan penyedia jasa survey kondisi tanah pada lokasi tempat yang akan didirikan bangunan.
Bidang usaha arsitektur berpotensi untuk dikembangkan karena makin banyak karya arsitektur Indonesia yang diakui di dunia internasional.
Untuk tujuan ekspor, arsitek Indonesia diuntungkan dengan adanya cirri khas bangunan lokal yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen asing, seperti bangunan bergaya tropical balinesse atau bangunan bergaya joglo ala Yogyakarta, dan sejenisnya.
Arsitek, baik biro maupun perseorangan, lebih banyak terkonsentrasi di Jakarta hingga 60%. Hal ini mengakibatkan sebaran pekerjaan kreatif arsitektur sangat timpang. Konsentrasi pekerjaan ini disebabkan oleh konsentrasi permintaan yang juga masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Ditambah lagi dengan fakta bahwa industry jasa arsitektur di indonesia masih banyak didominasi oleh perusahaan asing, khususnya untuk proyekk desain arsitektur berskalabesar, yang tentunya melemahkan posisi arsitek Indonesia di ngeri sendiri.
Bisnis arsitektur kini tidak hanya mengincar proyek arsitektur kelas besar, tetapi juga pembangunan rumah tinggal yang permintaannya terus meningkat. Permintaan desain arsitektur rumah tinggal cenderung meningkat karena perubahan perilaku masyarakat yang cenderung ingin membuat tempat tinggal yang lebih nyaman dengan memakai konsep arsitektur tertentu.

II.                    Keunggulan dan Kelemahan Industri Jasa Arsitektur
Industri jasa arsitektur di Indonesia memiliki keunggulan, yaitu :
1.       Mutu arsitek Indonesia sudah yang tergolong baik, bahkan beberapa di antaranya sudah pernah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional.
2.       Arsitek Indonesia banyak yang bekerja di biro arsitektur luar negeri, sehingga hal ini dapat megangakat citra mutu arsitek Indonesia.
3.       Arsitek Indonesia ada yang berani mengangkat konsep arsitektur lokal ke tingkat internasional sehingga dapat mengharumkan nama bangsa.
4.       Organisasi profesi arsitek sudah ada di Indonesia, yaitu ikatan arsitek Indonesia (IAI), yang berfungsi sebagai sebagai wadah pembinaan dan pengawasan profesi arsitek.
5.       Arsitek Indonesia sudah mampu dan terampil memanfaatkan teknologi software pendukung seperti computer aided drawing (CAD).
6.       Saat ini, mulai banyak orang kaya yang memakai jasa arsitektur untuk membangun rumah tinggal mewah yang sesuai selera pribadi.
7.       Bisnis properti di Indonesia terus membaik sehingga peluang usaha jasa arsitektur juga ikut membaik.
8.       Peranti keras (prosesor) pendukung arsitektur makin murah dan canggih.
9.       Peranti lunak (CAD) makin mudah diapikasikan.
10.   Otonomi daaerah dan desentralisasi membuka peluang usaha arsitektur di daerah, sebab dana pembangunan tidak lagi berpusat di Jakarta.
11.   Arsitek Indonesia berani memasang tarif lebih murah dibandingkan arsitek dari luar negeri, sehingga arsitek Indonesia memiliki keunggulan komparatif.
12.   Arsitek Indonesia juga tidak terlalu menuntut fasilitas berlebihan sehingga dapat memberikan nilai tambah dibandingkan arsitek luar negeri.
13.   Proyek pemerintah mulai banyak yang didanai dari dalam negeri sehingga tidak diwajibkan memakai jasa arsitek luar negeri. Halini tentu saja dapat menambah peluang usaha arsitek lokal.

Industri jasa arsitektur Indonesia masih memiliki kekurangan, yaitu :
1.       Pelaku industri arsitektur masih terkonsentrasi di Jakarta.
2.        kurikulum arsitektur masih kurang memadai sehingga sehingga belum bisa memenuhi tuntunan kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
3.       Arsitek Indonesia kurang mendapat kesempatan mengerjakan proyek besar di Indonesia akibat kebijakan pendonor asing yang mewajibkan pemakaian arsitek dari luar negeri sebagai syarat pemberian bantuan dana pembangunan.
4.       Masih belum banyak arsitek yang menangkat kosnep arsitektur khas Indonesia.
5.       Sayembara arsitektur di dalam negeri masih kurang, sehingga arsitek muda yang potensial belum banyak dimunculkan di tingkat nasional.
6.       Kurangnya dukungan dana dari pemerintah untuk mengirim arsitek lokal mengikuti perlombaan di luar negeri.
7.       Arsitek Indonesia kurang promosi sehingga kurang dikenal masyarakat dunia.
8.       Permintaan jasa arsitek mayoritas berasal dari Jakarta dan sekitarnya.
9.       Jasa arsitek pada umumnya banyak digunakan pada proyek besar, sedangkan pada proyek kecil cukup memakai tenaga pemborong.
10.   Penghargaan masyarakat terhadap karya arsitektur bernuansa lokal masih kurang.
11.   Belum ada undang-undang khusus yang mengatur profesi arsitek.
12.   Pasar masih banyak yang menggabungkan pekerjaan desain dengan kontruksi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Pasar Barang Seni

Pentingnya Kreativitas dan Inovasi